Pages

Selasa, 01 Maret 2011

Bagi Insomnia Dilarang Tidur-tiduran di Tempat Tidur

Bagi penderita insomnia untuk mendapatkan tidur yang lebih baik sebaiknya jangan lama-lama berada di tempat tidur. Ini menjadi satu bagian penting dari terapi perilaku jangka pendek yang dapat membantu orang dewasa mengalahkan insomnia.
Daniel Buysse, di Universitas Pittsburgh, yang memimpin tim riset ini menemukan bahwa beberapa kunjungan singkat dan panggilan telepon dengan seorang perawat sebagai bagian dari terapi singkat membantu mengatasi insomnia kronis orang dewasa.
Insomnia mempengaruhi satu dari setiap lima warga negara Amerika Serikat. Peringkat ini naik ke satu dari tiga kalangan orang tua, terkait dengan berbagai masalah fisik dari kecelakaan sampai hipertensi. Tidak mengherankan, jika masalah ini juga merugikan kesehatan mental. "Ketika tidur anda buruk, hal yang paling penting yang dapat Anda lakukan adalah menghabiskan sedikit waktu di tempat tidur," kata Buysse.
Tiga dekade penelitian ini telah menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif sama efektif dengna pil untuk penderita insomnia, dengan efek samping yang lebih sedikit. Namun membutuhkan waktu dan strategi, yang biasanya melibatkan antara enam dan delapan jam janji dengan seorang psikolog klinis. Imbasnya, tentu saja biayanya mencapai ratusan dolar. Ini berada di luar jangkauan banyak orang.
Untuk melihat apakah terapi pil dapat dipersingkat dan disederhanakan, Buysse dan koleganya mempelajari 79 orang dewasa dengan insomnia kronis yang rata-rata berusia 72 tahun.
Para peserta secara acak ditunjuk untuk menerima materi cetak pendidikan tentang tidur atau terapi perlakuan singkat selama 45 - 60 menit, kemudian sesi pertemuan selama 30 menit dan dua kali panggilan telepon selama 20 menit. "Terapi ini memiliki efek mengompresi tidur Anda ke blok yang lebih solid," kata Buysse.
Berdasarkan kuesioner dan buku harian tidur, tim menemukan bahwa dua dari setiap tiga peserta yang menerima intervensi perilaku mempunyai tanggapan positif pada akhir empat minggu, sementara hanya satu dari setiap empat orang menerima materi cetak mengalami perbaikan tidur substansial.
Hasil baru itu mirip dengan yang telah dipublikasikan sebelumnya mengenai terapi perilaku kognitif yang lebih intens. "Banyak penderita insomnia menghabiskan banyak waktu berbaring di tempat tidur dan mengkhawatirkan tentang tidur mereka," kata Thomas Neylan dari Universitas California, San Francisco, dalam sebuah e-mail kepada Reuters Health.
Neylan mengatakan, kadang-kadang hal terbaik untuk dilakukan adalah dengan obat tidur, namun ini dapat menimbulkan masalah dari ketergantungan sampai pusing di siang hari. "Jika Anda tidak siap untuk tidur, jangan berbaring di tempat tidur dan mencoba untuk memaksa diri untuk tidur. Dan jika terbangun di tengah malam dan tidak tidur kembali dengan mudah, bangun dari tempat tidur," kata Neylan. 
diambil dari : http://tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2011/01/25/brk,20110125-308723,id.html 

Galery Produk Kami :